Kamis, 25 September 2014

Si Keong Emas ( berasal dari Jawa Timur )

Dahulu, di Kerajaan Panjalu ada seorang raja yang memimpin kerajaan itu yang bernama Raja Daha. Raja Daha mempunyai dua orang putri yang bernama Dewi Candrakirana dan Dewi Ajeng
Raja Daha berencana untuk menjodohkan Dewi Cancrakirana dengan Raden Inu Kertapati. Dewi Candrakirana telah mempersiapakan pertunangannya dengan Raden Inu Kertapati . Namun,Dewi Ajeng merasa iri jika Dewi Candrakirana dijodohkan dengan Raden Inu Kertapati.
Lalu , Dewi Ajeng mempunyai rencana untuk menggagalkan pertunangan itu dengan memfitnah Dewi Candrakirana . Sehingga Dewi Candrakirana diusir dari istana. Bukan hanya itu , Dewi Ajeng juga menyuruh penyihir untuk mengutuk Dewi Candrakirana . Hingga suatu ketika, penyihir itu bertemu dengan Dewi Candrakirana dan mengutuknya menjadi keong berwarna emas.
Dewi Candrakirana tidak bisa berbuat apa-apa dia hanya bisa berdoa. Akhirnya doanya pun terkabul . Ia ditemukan oleh nenek yang sedang mencari ikan , ia bernama Mbok Rondo Dadapan. Lalu, keong mas yang yang ditemukannya itu di bawa pulang.
Ternyata pengaruh sihir itu akan lenyap jika malam hari. Karena Mbok Rondo telah berhasil menyelamatkan Dewi Candrakirana maka ia ingin membalasnya dengan menyediakan makanan yang sangat lezat.
Hari demi hari berlalu akhirnya Mbok Rondo Dadapan pun mengetahui bahwa Dewi Candrakirana lah yang telah menyediakan masakan itu. Tetapi, Dewi Candrakirana tetap tinggal bersama Mbok Rondo Dadapan.
Suatu ketika Raden Inu Kertapati sedang mencari Dewi Candrakirana . Ternyata Raden Inu kertapati sedang kehausan . Lalu, dia berhenti di suatu rumah. Yang tak lain rumah itu adalah Rumah Mbok Rondo Dadapan . Disanalah Raden Inu Kertapati menemukan Dewi Candrakirana. Dan membawa Dewi Candrakirana pulang ke Istana.
Saat Raden Inu kertapati dan Dewi Candrakirana sampai di Istana . Dewi Ajeng merasa kaget dan segera menemui penyihir. Ternyata Dewi Ajeng baru mengatahui bahwa pengaruh sihir itu akan lenyap saat malam hari. Dewi Ajeng merasa marah kepada penyihir. Merasa kesal dimarahi oleh Dewi Ajeng , Penyihir pun mengutuknya menjadi keong yang berwarna hitam.
Setelah beberapa hari , akhirnya Dewi Candrakirana dan Raden Inu Kertapati melangsungkan pertunangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar